Makna Kehidupan Berkelompok ~Tugas Pengantar Sosiologi


Makna Kehidupan Berkelompok
Kehidupan  berkelompok  adalah  sekelompok  individu  yang  hidup  di suatu  daerah  yang selama  hidupnya  saling  membutuhkan  satu sama  lain  dan  saling  ketergantungan. Makna  kehidupan berkelompok  terbagi atas  bermacam-macam  kehidupan  antara  lain yaitu:

1.    Pengertian  manusia  sebagai  makluk  yang  hidup  berkelompok

 Manusia  adalah  makluk  sosial.  Sosialitas  manusia, secara  asasi  merupakan  sesuatu  yang  tidak  dapat  di  tolak. Manusia  hanya  dapat  berkembang  sebagai  manusia  seutuhnya  hanya  bila  ia  berada  dalam  kelompok. Karl marx (perdue,  1986,312)  menyatakan  bahwa  sociability  manusia  lebih  dari  sekedar  pengertian bahwa  manusia  membutuhkan  yang  lainnya  untuk  memenuhi  kebutuhannya.  Marx  melihat  manusia  sebagai  human  social  animal  yang  dapat  berkembang  secara  pribadi  dalam  sebuah  kelompok  masyarakat  dan  bahkan kita  juga  dapat  menggarisbawahi  sebuah  kenyataan  ini  bahwa  tidak  seorangpun  manusia  berada  diluar  kelompok  sosial. 

Seorang  individu  akan  lahir  dalam  sebuah  keluarga.  Keluarga  dalam  hal  ini  juga  merupakan  salah  satu   bentuk  dari  kelompok  sosial,  mungkin  saja  ada  kenyataan  lain  bahwa  individu  yang  lahir, namun  dibuang  oleh  ibunya  yang akan melahirkan.  Peristiwa  seperti  ini  tidak  membuktikan  bahwa  manusia  tidak  selalu  lahir  dalam  konteks  sosial, akan  tetapi  mengkonfirmasi  sebuah  kenyataan  bahwa  individu  yang  akan  berkembang  di luar konteks  keluarga  tidak  akan  pernah  berkembang  sebagaimna  mestinya  manusia lainnya  yang  akan berkembang.  Bahkan ada  juga  kenyataan  bahwa  bayi  atau  individu  yang  dibuang  itu  pasti  akan  menemukan  keluarganya  yang  baru  dan  akan  bersedia  untuk  menerima  dan memeliharanya karna pada  setiap  peristiwa  pembuangan  seorang  individu  akan  selalu  mendapat  reaksi  negative  dari  masyarakat  yang  ada  disekeliling atau  masyarakat  dalam  jumlah  yang  luas, dalam  membuktikan  sosialitas  seseorang  itu  sendiri. 

Kelompok  sosial (macionis, 1989:174),  pada  umumnya  didevinisikan  sebagai  dua  ataw  lebih  orang  yang  memiliki  suatu  identitas  secara  bersama  berinteraksi  secara  regular. Apapun  bentuknya,  kelompok  sosial  terdiri  dari  orang-orang  yang  memiliki  suatu  kesadaran, keanggotaan  yang  sama  yang  didasarkan  pada  pengalaman, loyalitas, dan  kepentingan   yang  sama.  Singkatnya  mereka  sadar  tentang  individualitas  mereka, sabagai  anggota  dari  kelompok  sosial  yang  secara  spesifik  disadari  sebagai “kita”. 


Individu  adalah  merupakan  suatu  unit  terkecil  dalam  sebuah  pembentukan  masyarakat  dan  individu juga  bisa  diartikan  sbagai  suatu  bagian  terkecil  dalam  kelompok  masyarakat  yang  tidak  dapat  dipisah  lagi  menjadi  bagian  yang  lebih  kecil  lagi. Individu  berasal  dari  kata  indan devided. Dalam  bahasa  inggris  insalah  satunya  mengandung  pengertian  tidak, Sedangkan  devided  artinya  terbagi,  atau  kesatuan.  Berarti  dalam bahasa  latin  individu  berasal  dari  kata  individium  yang  berarti  tidak  terbagi  menjadi  suatu  sebutan  yang  dapat  dipakai  untuk  menyatakan  suatu  kesatuaan  yang  paling  kecil  dan  terbatas. 

Makluk  individu  memiliki  beberapa  unsur  yaitu :

1.    Unsur  jasmani  dan  rohani
2.    Unsur  fisik  dan  psikis
3.    Unsur  raga  dan  jiwa

Seseorang  dikatakan  sebagai  manusia  individu,  manakala  unsur-unsur  tersebut  menyatu  dalam  dirinya. Jika  unsur  tersebut  sudah  menyatu lagi  maka  seseorang  tidak  bisa  disebut  sebagai  individu. 

Individu  ada  unsure  jasmani  dan  rohaninya, atau  ada  unsur  fisik  dan  psikisnya, dan  juga  ada  juga  unsur  jiwa  dan  raganya. Setiap  manusia  memiliki  keunikan  dan  ciri  khas  tersendiri  dalam kehidupan  masing-masing  individu  atau dalam sebuah kelompok dan juga  dalam  masyarakat  itu  sendiri,  dan  tidak  ada  manusia  yang  sama  persis  dari  sekian  banyak  manusia,  dan ternyata  manusia  masing-masing  memiliki  keunikan  tersendiri. 

Seorang  individu  memiliki  beberapa  factor  berpaduan  yaitu :

a.    Faktor fenotip
Faktor  genotip  adalah  factor  yang  dibawa  individu  sejak  dari  lahir, ia  merupakan  factor  keturunan  yang  dibawa  sejak  dari  lahir  lagi, dan  seseorang  individu  juga  memiliki  ciri  fisik  dan  karakter  atau  sifat  yang  dipengaruhi  oleh  factor dari  sebuah  lingkungan atau  bisa  juga  disebut sebagai  factor  lingkungan (factor  fenotip).

b.    Faktor genotip
Faktor  lingkungan (fenotip) ikut  berperan  dalam  pembentukan  karakteristik  yang  khas  dari  seseorang atau  dari  masing-masing  individu. 

      Istilah  lingkungan  merujuk  pada  lingkungan  fisik dan  lingkungan  sosial.  Lingkungan  fisik  seperti  kondisi  alam  sekitarnya. Lingkungan  sosial  merujuk  pada  lingkungan  dimna  seorang  individu  melakukan  interaksi  sosial. Kita melakukan  interaksi  sosial  dengan  anggota  keluarga, dengan  teman  dan  kelompok  sosial  yang  lebih  besar lagi  yang  ada  disekitar  kita  atau  berada  diluar  dari  lingkungan dimna  kita  berada.  Kateristik  yang khas  dari  seseorang  dapat  kita  sebut  dengan kepribadian. Setiap  orang  pasti  memiliki  kepribadian  yang  berbeda-beda  yang  dipengaruhi  oleh  factor  bawaan  (genotip) dan  factor  lingkungan  (fenotip)  yang  saling  berinteraksi  terus-menerus. 

Menurut  Nursid  sumaatmadja  (200), kepribadian adalah  keseluruhan  perilaku  individu  yang  merupakan  hasil  interaksi  antara  potensi-potensi  (bio, psiko, fiscal, fisik, dan psikis)  yang  terbawa  sejak  lahir  dengan  rangkaiaan   situasi  lingkungan,  yang  terungkap  pada  tindakan  dan  perbuatan  serta  reaksi  mental  psikologisnya, jika  mendapat  rangsangan  dari  lingkungan.  Nursid  sumaatmadja  dapat  menyimpulkan  bahwa  factor  lingkungan  (fenotip)  ikut berperan  dalam  pembentukan  karakteristik  yang  khas  dari  seseorang.  Manusia sebagai  individu, keluarga dan  masyarakat  oleh  karena  itu  manusia  dapat  dikatakan  makluk  sosial  yang  selalu  hidup  berkelompok  atau  berorganisasi  dan membutuhkan  orang  lain. 

Masyarakat  merupakan  wadah  berkumpulnya  individu-individu  yang  hidup  secara  sosial, masyarakat  terdiri  dari  ‘Saya’Anda’dan’mereka’  yang  memiliki  kehendak  dan juga  keinginan.  Kita tahu  dan  menyadari  bahwa  manusia  sebagai  individu  dan  makluk  sosial  serta  memahami  tugas  dan  kewajibannya  dalam  setiap   tatanan  kehidupan  berkelompok  dan  dalam  struktur  dan  system  sosial  yang  ada.  Para  sosiologi  mengartikan  masyarakat  sebagai kelompok  di  dalamnya  terdapat  orang-orang  yang  menjalankan  kehidupan  bersama   sebagai  satu   kesatuan  yang diikat  melalui  kerjasama  dan  nila-nilai  tertentu  yang  permanent.

2.    Macam-macam  kelompok  sosial

Ciri-Ciri  kelompok  sosial   menurut  (soekanto, 2006: 101)

a.    Adanya  kesadaran  pada  tiap  anggota  kelompok  bahwa  dia  merupakan  sebagian  dari  kelompok  yang  bersangkutan.
b.   Adanya  hubungan  timbale  balik  antara  anggota  yang  satu  dengan  anggota  yang  lain.
c.     Adanya  suatu  faktor   yang  dimiliki  bersama  sehingga  hubungan  antara  mereka  bertambah  erat, yang  dapat  merupakan  nasip  yang  sama,  ideologi   politik  yang  sama  dengan  yang  lain-lainnya.  Memiki  musuh  yang   bersama   dapat  juga  menjadi  faktor  pemersatu  kelompok.
d.   Bersatu  dan  berproses  menurut  Robert Biersted,  kelompok  memiliki  banyak  jenis  dan  dibedakan  berdasarkan  ada  tidaknya  organisasi,  hubungan sosial  antara  kelompok,  dan kesadaran jenis. 

Bierstedt  kemudian  membagi  kelompok  menjadi  empat  macam yaitu:

1.    Kelompok  statistik, yaitu  kelompok  yang  bukan  organisasi, tidak  memiliki  hubungan  sosial  dan  kesadaran   sejenisnya  yang  ada  disekitarannya. Contoh: Kelompok  penduduk  usia  10-15  tahun  di  sebuah  kecamatan.
2.    Kelompok  kemasyarakatan,  yaitu  kelompok  yang  memiliki  persamaan  tetapi   tidak  mempunyai  organisasi  dan  hubungan  sosial  di  antara  anggotanya.
3.    Kelompok  sosial,  yaitu  kelompok  yang  anggotanya  memiliki  kesadaran jenis  dan  berhubungan  satu  dengan  yang lainnya, tetapi  tidak terukat  dalam ikatan  organisasi. Contoh: Kelompok  pertemuan, kerabat.
4.    Kelompok  asosiasi,  yaitu  kelompok  yang  anggotanya  mempunyai  kesadaran  jenis  dan  ada  persamaan  kepentingan  pribadi  maupun  kepentingan  bersama.  Dalam  asosiasi,  para  anggotanya  melakukan  hubungan  sosial,  kontak  dan  komunikasi,  serta   memiliki  ikatan  organisasi  formal. Contoh: Negara,sekolah.

Charles  Horton  Cooley  menggambarkan  distingsi  antara  dua  jenis  kelompok  sosial  yakni  kelompok  sosial  primer  dan  skunder:

a.    Kelompok  sosial  Primer

o  Kelompok  sosial  primer  memiliki  hubungan  yang  bersifat  personal  dan  akrab  antara  anggotanya.
o  Dalam  kelompok  ini  orang  melakukan  aktifitas  dan  memiliki  waktu  secara  bersama, sehingga  mereka  dapat  saling  mengenal  satu sama  lain  secara  personal  dan  akrab.
o  Mereka  saling  memperhatikan  kesejatraan  satu  sama  lainnya.
o  Selain  karena  relasi  yang  akrab  antara  anggota, kelompok  sosial  primer  merupakan  tempat dimana  seorang  individu  berjumpa  dengan  pengalaman-pengalaman   sosial  yang  pertama.
o  Dalam  kelompok  sosial  primer  ini  seorang  individu  mengalami  hidup  untuk  pertama  kalinya.  Kekuatan  dan  hubungan  utama  ini  memberikan  individu-individu  rasa  aman  dan damai.
o  Anggota-anggota  dalam  kelompok  utama  ini  menyediakan  pendapatan  pribadi  bagi  yang  lainnya, termasuk   keuangan  dan  dukungan  emosional.

b.    Kelompok  Sosial  Sekunder

o  Kelompok  Sosial  Sekunder  didefinisikan  sebagai  Kelompok  Sosial  yang  bersifat  impersonal  dan  besar.
o  Kelompok  Sosial  Sekunder  didasarkan  atas  minat   kepentingan  atau  aktifitas-aktifitas  khusus.
o   Organisasi-organisasi  politik  biasanya  disebut  Kelompok  Sosial  Sekunder.
o  Dalam  Kelompok  Sosial  Sekunder  ini  setiap  anggota  tidak  saling  mengenal  secara  lebih baik  dan  hubungan  diantara  mereka  sangat  longgar.
o  Kelompok  Sosial  Sekunder  sering  dipakai  sebagai  alat  untuk   mencapai  tujuan-tujuan  khusus.
o  Kelompok  Sosial  Sekunder  biasannya  selalu  bersifat  formal  dan  tidak  emosional  dan  memiliki  orientasi  cita-cita (goal  orientation)  bukan  personal.

c.    In-Group  dan  Out-Group

o   Kelompok  sosial  merupakan  tempat  di  mana  individu  mengidentifikasikan  dirinya  sebagai   kami  atau  kamu, kita  atau  mereka.  “In-Group  adalah  kelompok  sosial  dimana  seorang  individu  mengidentivikasikan  dirinya  sebagai  “kita” atau  “kami”.  Sedangkan  Out-Group  adalah  kelompok  sosial  di luar  in  group,  atau  di  luar  kita, di  luar  kami.  Kelompok di  luar  itu   adalah  mereka.  Misalnya  kami  adalah  mahasiswa.

Tipe-Tipe  kelompok  sosial  terbagi  atas  4  yaitu  sebagai  berikut :
1.      Kelompok Sosial  Primer
2.      Kelompok  Sosial  Sekunder
3.      In-Group  dan  Out-Group
4.      Kelompok  formal  dan  Informal

3.      Masyarakat  pedesaan  dan  masyarakat  perkotaan

a.    Masyarakat  Pedesaan

o  Warga  pedesaan  mempunyai  hubungan  erat  dan  mendalam ketimbang  hubungan mereka  dengan warga pedesaan lainnya .
o  System kehidupan biasanya berkelompok berdasarkan kekeluargaan.
o  Warga  pedesaan  umunya mengandalkan pertanian.
o  System gotong royong, pembagian kerja tidak berdasarkan keahlian.
o  Cara bertani sangat tradisional dan efisien karena belum mengenal  mekanisasi dalam pertanian. Mereka bertani semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk bisnis.
o   Golongan  orang tua dalam masyarakat pedesaan memengang peranan penting

b.    Masyarakat  Perkotaan

o  Kehidupan keagamaan berkurang disbanding kehidupan agama didesa
o   Orang kota lebih individual, dan kurang bergantung sama orang lain
o  Pembagian kerja lebih tegas dan ada batas-batasnya.
o  Kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
o  Interaksi interaksi berjalan berdasarkan kepenting yang lebih rasional
o  Jalankehidupan yang cepat dikota yang mengakibatkan pentingnya faktor waktu
o  Perubahan perubahan sosial tampak dengan nyata dikota kota karena kota bianya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.


Sumber
marryyuch.blogspot.ca/2010/03/manusia-sebagai-mahluk-yang-hidup.html?m=1
apadefinisinya.blogspot.com
tem MGMP sosiologi DKI Jakarta (1999). Modul sosiologi.jakarta.

BAGIKAN KE ORANG TERDEKAT ANDA
ONE SHARE ONE CARE

Sekilas tentang penulis : Prasetyo Budi

AyangBeb Blogger Template | Premium Template, Harga murah meriah, Design modern dipadukan dengan Material design ala google dengan 7 macam warna berbeda